meski klasik

hanya sapaan Good Luck
ternyata memberi sebuah dorongan
hanya sebuah doa
ternyata memberi lecutan semangat

meski klasik...
sapaan dan doa
sangat berarti

aku ingin belajar...

dambaan rasa

diam...
wajah panas...
mata pedas...
badan lemas...
hati tak jelas...
itu yang aku rasakan...

yang aku dambakan...
dan aku rindukan...
rasa saat melangkah keluar dari pesakitan...
meski aku belum masuk dan merasakan pesakitan...

alangkah nikmatnya...
jika aku sudah melangkah keluar...

mengapa harus aku lepas sesuatu yang sebenarnya tidak mengganggu aku?
ini kah salah satu bentuk janji yang aku ucapkan?
.....
tidak tahu

aku gak...(Dia ada)

aku gak...
itu yang terungkap
mau menunjukkan tekad
kalau mampu & bisa

aku gak kesepian
Dia menemani aku
meski diam... aku tahu
Dia ada untuk aku

aku gak ketakutan
ada Dia untuk aku
meski lemah... aku percaya
Dia ada menjaga aku

aku gak kedianginan
letupan semangat memberi hangat aku
meski sederhana... aku sadar
Dia ada peduli akan aku

aku gak ngantuk
tawa derai kepada aku
meski hambar... aku yakin
Dia ada temani aku

TERNYATA...!!!

aku gak...
gak aku yang buat itu
Dia ada...
ada Dia yang buat itu

kabut

pikiranku tertutup kabut...
kalau boleh aku bilang
tebal menyesakkan
samar tak jelas

kata-kataku menjadi kabut
hasil dari pemikiran kabut
keluar dari kepala
yang berisi kabut

heran...
mengapa kabut harus ada?
tidak memiliki fungsi kebaikan
hanyalah menyusahkan

otoritas tak terpatahkan
sulit untuk ditembus
diam...
dan biarkan berlalu

kapan...
menunggu & menunggu
bosan...
lalu pasrah...

jangan pasrah
jadilah terang...
meski kecil
halaulah kabut itu

buatlah pikiranmu terang
...
biarlah kata-katamu jelas
...

kepalahati

keseimbangan antar kepala dan hati...
kesesuaian antar kepala dan hati...
menjadi kekuatan mengerikan...
untuk menjalani hidup menjadi sangat hidup...
tapi sayang...
banyak yang kurang memanfaatkannya...
termasuk aku...

dekat tapi jauh...?

aku sepertinya sangat dekat denganNya
setiap hari namaNya ada di pikiranku
bahkan...
serasa mengalir di dalam darahku

Dia menjadi bagian dalam hidup
bagian yang mejadi satu
dalam setiap hembusan napas
ada aku dan Dia

apalagi saat ini...
dengan jalan yang kuambil
aku dan Dia...
harusnya tidak ada bedanya

tapi...
siapa Dia sebenarnya
bagaimana hidupNya selama ini
apa saja yang dikatakanNya

ternyata...
aku belum kenal Dia
banyak sisi hidupNya yang terlewatkan
banyak perkataannNya yang tak terdengar

aku seperti 2 orang murid dalam perjalanan ke Emaus
Dia ada di dekatku
tapi aku tak kenal dia
padahal setiap hari aku bergaul denganNya

sungguh...
aku malu & sedih
di saat jalan untuk mengikuti Dia sudah dekat...
aku malah belum mengenalNya secara sungguh

baru aku sadari
tidak ada usaha untuk mengenal Dia
hanya apa saja yang aku dengar tentangNya
dan itu saja yang aku miliki

apa yang nantinya akan aku banggakan?
ketika aku berkoar-koar tentang dia
hanya permukaan saja
bukan sesuatu yang terdalam dari pengalaman

aku nantinya bertindak demi namaNya
aku adalah alatNya di dunia ini
yang mewartakan kabar gembira
tapi aku belum kenal Dia

saat inilah Dia datang
lewat sebuah permenungan
untuk menyadarkan aku
bahwa aku perlu kenal Dia

mengingatkan aku...
untuk menjadi sepertiNya
karena aku adalah alatNya
demi keselamatan manusia